Kamis, 14 November 2013

Curhat dikit

Kalau UN jadi tanggal 22 April itu berarti tinggal 150 hari lebih dikit. Sekarang jadi sibuk, banyak kerjaan, banyak yang harus dipelajari dan harus banyak-banyak cari info soal PTN dan jurusannya.

Naahh... ini yang bikin bingung. Pengen masuk ini, pengen masuk itu. Pengen masuk sini, pengen masuk situ. Suka sama jurusannya tapi ga yakin masuk, suka universitasnya tapi ga suka jurusannya, ya gitu lah macem-macem.

Aku sendiri udah yakin, Iya aku yakin kalo aku ga yakin. Kemaren pengen banget masuk disana, hari ini jadi pesimis bisa masuk sana dan akhirnya pindah haluan jadi kesini. Mungkin ini aku kualat dulu sering ngomporin kakak kelas yang juga galau karena masalah yang sama *ampun maaaas, mbaak*.

Ini sih jelas bukan masalah sepele ya, ini soal masa depan. Cita-cita, harapan, idealisme yang sudah dibangun sejak dini *uhuk* akan dipertaruhkan. Aku sih ga peduli kuliah dimana, PTN favorit atau bukan yang penting aku yakin itu tempat yang "tepat" buat aku. Soal rezeki kan udah ada yang atur. Yang jelas, dimanapun kamu, tunjukkan siapa kamu. Jangan mau diremehkan, yang bagus dari luar kan belum tentu bagus dari dalam.




Tunjukkan kepada semua orang kita punya sesuatu yang layak diperjuangkan. Mimpi-mimpi kita walaupun itu tidak masuk akal. Walaupun kita sendiri tidak yakin bisa meraih mimpi itu, setidaknya kita memperjuangkannya. Jangan berhenti saat orang menyuruh kita berhenti. Biar mereka berkicau sekarang, suatu saat mereka hanya bisa tertunduk.

Kamis, 11 April 2013

Video Mariyem Sang Freak

Hai agan-agan pecandu internet sekalian yang saya cintai, sayangi, lagi saya banggakan. Pada kesempatan yang beerbahagia kali ini, saya akan memberikan anda video yang sekiranya bisa menghibur, atau justru membuat anda muntah, merasa jijik, tidak doyan makan, tidak bisa tidur, stres, bahkan anda bisa menjadi freak.

Video ini adalah video teman saya yang sedang bernyanyi untuk penilaian bahasa inggris dengan nada tidak beraturan, gaya abal-abal, wajah absurd dan berbagai kejanggalan lainnya. Sebut saja lakon utama dalam video tersebut adalah Mariyem alias Ahmed alias ADIB. Mariyem alias Ahmed alias Adib ini memang orangnya sangat freak sekali, kalau tidak percaya bisa dilihat di blog milik dia yang isinya freak semua yaitu di http://akubukanpakkun.blogspot.com/ 

Langsung saja ini videonya yang saya ambil dari youtube.


Video tersebut dibuat hanya untuk kepentingan hiburan semata, bukan untuk membalas dendam, mendiskriminasi, menyudutkan, atau merendahkan kaum/golongan/ras tertentu. Bilamana terdapat pihak pihak yang merasa dirugikan mohon segera merubah pikiran dan jangan merasa dirugikan lagi. Sekian, terimakasih.

Sabtu, 06 April 2013

Aku Bukan Ababil

Hei, nama saya Erman Satya Nugraha dan saya bukan ababil. Tapi saya heran kenapa banyak orang bilang saya ababil, tukang galau, kambing melankolis, gagal move on (ini yang paling SALAH) dan lain lain. Padahal saya gak gitu gitu amat kok. Ya paling cuma kadang kadang doang nulis status mellow, kata kata bijak, atau motivasi hidup di jejaring sosial. Tapi tetep aja pada bilang saya ini tukang galau, bahkan ababil. Makanya saya buat blog ini supaya mereka sadar kalo saya bukan ababil.

Ini ekspresi saya kalo ada yang bilang saya ababil:



HHaaaah?!! Apaaaaaaaa??!! Masih mau bilang saya ababil?


Kapan kalian saadar, kalau nama saya Erman, dan saya bukan ababil -_______-

Jumat, 05 April 2013

Levitasi





Pengertian Levitasi adalah konsep fotografi yang membuat objek seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Foto levitasi tanpa editing dilakukan oleh model yang melompat dan berpose sehingga seolah-olah ia tampak melayang. Berbeda dengan teknik jump shot dimana objek memang terlihat melompat bukan melayang. 

Foto levitasi ini awalnya diciptakan oleh Natsumi Hayashi di situs webnya http://yowayowacamera.com.


Tips membuat foto levitasi tanpa editing:

Tips untuk model
  • Model yang sedang berlevitasi menuju ke suatu arah, biasanya menekuk kedua kakinya ke belakang (sekitar 45 derajat) sesaat setelah melompat (air time) dan badan cenderung condong ke depan. Model yang sedang berlevitasi di tempat, biasanya berpose dengan kaki lurus ke bawah.
  • Melompatlah di tempat, tidak perlu sambil berlari. Jika melompat setelah berlari, akan susah bagi fotografer untuk mendapatkan frame yang pas. Kemungkinan juga jadinya pose Jump Shoot orang lari sambil melompat, bukan pose levitasi.
  • Ancang-ancang sebelum meloncat dengan benar. Jika akan bergaya levitasi menuju ke satu arah, agak bungkukkan badan, tekuk lutut dan angkat satu kaki terlebih dahulu sebesar 45 derajat. Saat melompat, tinggal menekuk satu kaki sisanya. Untuk pose levitasi di tempat (berdiri) tekuk kedua kaki, badan tegap atau menyesuaikan dengan kegiatan yang sedang dilakukan dan saat meloncat (Air Time) bikin pose kaki selurus mungkin dengan telapak kaki selemas mungkin (agak menekuk ke bawah, jangan rata).
  • Foto levitasi bisa diaplikasikan ke berbagai tema dengan mempergunakan aksesoris yang mendukung. Umumnya sih berlevitasi memakai sapu, vacum cleaner, payung, buku. Ayo coba tema yang lain! Boleh berlevitasi sambil angkat TV atau bahkan kulkas kalau kuat. 
  • Fotografi levitasi berbeda dengan Jump Shot yang hanya sekedar memperlihatkan model yang melompat atau berlari sambil melompat. Berbeda pula dengan foto orang yang sedang terpental karena dipukul atau ditendang. Levitasi harus memperlihatkan model yang seakan melayang alami dengan ekspresi tanpa beban. Berekspresilah sewajarnya sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Lebih bagus jika model tidak melihat ke kamera (kesan candid).
  • Cari lokasi foto yang unik. Keren juga kalau bikin foto levitasi sambil belanja di pasar, waktu memasak di dapur, atau di pinggir jalan waktu mau naik bajaj. Mau levitasi di kuburan sambil ditemenin mbak kunti yang juga demen levitasi juga boleh.
  • Gunakan peniti, pin, sabuk, double tape atau alat penjepit baju lain supaya baju tampak menggembung atau tersingkap saat model melompat untuk mendapatkan kesan levitasi yang sempurna.
  • Kamu bisa menggunakan hair spray/gel agar saat melompat, rambut tidak terlihat berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai bando, atau topi. Foto levitasi yang sempurna harus memperlihatkan rambut yang tetap rapi.
  • Stay safe! Jangan memaksakan diri melompat jika sudah capek & cari lokasi yang aman buat melompat. Jangan diatas sumur yaa.


Tips untuk fotografer
  • Foto levitasi tanpa editing dapat dilakukan dengan kamera professional (DSLR) maupun kamera biasa (kamera ponsel, pocket cam)
  • Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode (Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas mendapatkan moment “melayang”
  • Foto levitasi dapat dilakukan dengan kamera non-professional atau kamera ponsel, namun lebih tricky karena mengandalkan ketepatan menekan tombol rana saat model melompat.
  • Pastikan cahaya (matahari) cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
  • Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yang melayang dengan lebih fokus (Frozen Moment). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan shutter speed tinggi. Shutter Speed di atas 1/500 lebih baik.
  • Untuk kamera saku (Pocket Cam) bisa memanfaatkan Sport Mode untuk mendapatkan shutter speed tinggi.
  • Untuk kamera ponsel karena tidak ada setting untuk shutter speed, sebaiknya melakukan foto levitasi outdoor dan memanfaatkan cahaya matahari langsung agar mendapatkan high shutter speed.
  • Gunakan low angle, agar model terlihat tinggi melayang.



Kamis, 14 Maret 2013

Keroncong in Lounge


Siapa disini yang suka musik? Pasti semua jawab suka. Tapi kalau pertanyaannya diubah jadi siapa yang suka musik keroncong? Mungkin banyak yang jawab gak suka.

Beberapa hari yang lalu, ada saudara yang kasih tahu lagu kerooncong yang oke banget, Keroncong in Lounge namanya. Lagunya keren, dari lagu-lagu barat yang di jadiin keroncong.

Nih contoh lagunya :
Keroncong In Lounge Vol. 3 - Cross Culture
Tracklist :
1. Auntumn Leaves
2. Can't By Me Love
3. Fallen
4. Fly Me To The Moon
5. Oh Carol
6. Saving All My Love For You
7. The End Of The World
8. Unchained Melody
9. When I Fall In Love
10. Will You Still Love Me Tomorrow

Jumat, 08 Maret 2013

Kamera Pocket VS Prosumer VS DSLR


Mungkin masih banyak diantara pembaca yang beelum mengetahui perbedaan mendasar antara ketiga tipe kamera tersebut, Pocket vs Prosumer vs DSLR (Digital-Single Lens Reflector). Namun kebanyakan orang awam pasti akan lebih memilih kamera pocket, dan itu adalah pilihan yang tepat, just point and shoot...sangat mudah..
Akan tetapi, lebih baik jika kita mengetahui perbedaan antara ketiga jenis kamera tersebut. Berikut ini saya tuliskan perbandingan antara ketiga jenis kamera pocket, prosumer, dan dslr. Yang akan dibahas adalah dari segi bodi, fitur, sensor dan fungsionalitas.


1. Kamera Pocket/Saku

Bodi
Bentuk kamera pocket kebanyakan tipis dan mungil, mudah dimasukkan kantong atau di manapun anda menginginkannya. Banyak orang tergiur dengan desain yang menawan dan elegan. Simpel, tidak terbatas dari golongan manapun, sudah dapat dipastikan kamera jenis inilah yang terbanyak dimiliki dibandingkan dengan tipe lainnya.

Fitur
Penggunaanya sangat mudah. Dengan sistem yang sudah di otomatisasi, user hanya perlu untuk melihat area bidikan dan menekan tombol shutter. Kemudahan ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak di antara kita lebih memilih kamera pocket ketimbang tipe lainna. Sayangnya fitur-fitur didalamnya seringkali tidak mengijinkan kita untuk men-setting manual, dan inilah yang menjadi salah satu kelemahan kamera Pocket.

Namun terkadang software yang disediakan pada kamera pocket adakalanya sudah menyamai dan melebihi DSLR. Contohnya kemampuan untuk mengurangu getaran (Vibration Reduction) agar hasil foto tidak blur, kemampuan untuk mendeteksi area fokus yang diinginkan, adanya fasilitas Live View (objek dapat terlihat di LCD) dan kemampuan rekam video. Sebenarnya fasilitas Live Viev dan rekam video ini sudah ada di beberapa tipe DSLR namun harganya akan membuat anda memikirkan lagi untuk membeli sebuah DSLR.

Sensor
Sensor pada kamera digital berfungsi sebagai penangkap gambar. Pada kamera pocket tentu saja sensor image tidak sebesar pada kamera Prosumer dan DSLR. Di desain sedemikian rupa karena memang kebutuhan untuk kamera pocket tidak memerlukan sensor berukuran besar. Akibatnya, area hasil bidikan akan terpotong. Berbeda dengan DSLR yang mempunyai sensor lebih besar sehingga cakupan area hasil bidikannya lebih besar.

Lensa
Lensa yang disediakan pada kamera pocket biasanya cukup wide. Zoom optical juga cukup mumpuni untuk sebuah kamera pocket. Namun tentu saja lensa ini tidak bisa diganti-ganti layaknya DSLR. Dan menurut saya,, kamera pocket memang tidak membutuhkan lensa yang dapat diganti ganti karena pemasaran kamera pocket sebagian besar memang ditujukan bagi konsumen yang awam di dunia fotografi.

Fungsionalitas
Jika dilihat dari kemampuan dan kemudahan yang akan ditawarkan oleh sebuah kamera pocket, user yang dituju hanyalah user yang hanya menginginkan kemudahan dalam penggunaan kamera. Sangat cocok digunakan untuk dokumentasi acara kantor atau keluarga. Cukup dapat di andalkan sebagai alat untuk mengabadikan momen momen yang sifatnya tidak memerlukan kreatifitas seni fotografi yang tinggi. Walaupun sebenarnya sah-sah saja di gunakan untuk pembelajaran fotografi. Tinggal tekan satu tombol saja, jepreeeet....!


2. Prosumer

Bodi
Bentuknya menyerupai DSLR, lumayan bongsor. Agak sulit di bedakan secara kamera mata. Di buat menyerupai DSLR karena memang tujuannya sebagai alternatif bagi para konsumen yang ingin membeli DSLR tetapi kemampuan dompet tidak mengijinkan (ehehehe). Bodi yang ergonomi telah di sesuaikan dengan tangan user saat megang kamera. Dan bodinya disesuakan dengan lensa yang yang mempunyai ukuran dimensi dan berat yang lebih besar dari yang dimiliki kamera Pocket. Secara umum lensa pada Prosumer seukuran denga lensa-lensa yang disediakan pada kamera DSLR.

Fitur
Menyerupai DSLR. Setingan programnnya bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO dan Shutter Speed bisa kita atur secara manual. Sehingga kreatifitas kita tidak di batasi oleh sistem yang otomatis. Dan yang lebih menggiurkan, hampir semua Prosumer memiliki kemampuan rekam video dan fasilitas Live View. Sebuah fasilitas yang harus di bayar mahal pada sebuah kamera DSLR. Dan mungkin pada sebagian Prosumer, objek yang kita lihat melalui jendela bidik/ViewFinder tidak langsung dari lensa (bukan TTL), melainkan melalui sensor kamera, sehingga yg kita lihat di View Finder adalah LCD mungil yang menampilkan objek.

Sensor
Sensor yang digunakan pada kamera prosumer biasanya berukuran lebih besar dari kamera pocket namun lebih kecil dari kamera DSLR. Ini adalah salah satu perbedaan mendasar antara kamera prosumer dan DSLR. Dan ini akan berhubungan dengan kemampuan sensor untuk menangkap bokeh (blur) dan adanya crop factor (pemotongan gambar karena perbedaan ukuran sensor) yang dihasilkan oleh kamera prosumer.

Lensa
Tidak bisa digonta-ganti layaknya DSLR. Memang inilah perbedaan yg paling utama antara Prosumer dan DSLR. Tapi, FL (Focal Length/panjang pembesaran) pada lensa prosumer biasanya adalah lensa jenis sapu jagad, dengan aperture/diafragma/bukaan yang besar. Benar-benar menggiurkan untuk sebuah lensa. Belum lagi jika merek dari lensanya adalah Carl Zeiss atau merek2 terkenal lainnya. Seringkali oramg-orang bilang, beli lensa bonus kamera. Kenapa bisa begitu? Coba saja anda cari lensa sekitaran 18-300/2.8, pasti mahal, belum lagi merk lensanya Carl Zeiss, fantastis bukan?.

Lensa kamera prosumer memang tidak dapat digonta-ganti, tetapi kemampuan teknis dan merk lensa kamera prosumer cuukup membuat kita tergoda untuk membelinya. Lagipula harga kamera prosumer setara dengan kamera DSLR.

Fungsionalitas
Kamera prosumer ditujukan bagi konsumen yang ingin memperdalam dunia fotografi dengan menawarkan fitur yang menyamai kamera DSLR, serta mencangkokkan lensa yg mumpuni. Lebih ringkas dari DSLR, tidak perlu membawa berbagai peralatan perang yang lengkap, cukup kamera saja, tidak perlu bawa2 lensa (karena memang tidak dapat di ganti). Harap anda ingat, pada kamera Prosumer, sensornya lebih kecil dari DSLR dan lensa tidak dapat di gonta-ganti sesuai kehendak kita.


3. Kamera DSLR

Bodi
Bodi bongsor, sesuai dengan nilai-nilai ergonomi untuk digenggam, secara umum hampir sama dengan Prosumer. Yang pasti tidak bisa dimasukkan ke dalam saku anda “^^v. Mempunya handgrip yang nyaman untuk di genggam, apalagi jika memakai lensa-lensa yang berat, sangat berguna.

Fitur
Sudah barang tentu semua setingan bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO dan Shutter speed bisa kita atur semau kita. Semua DSLR dapat dipastikan mempunya kemampuan ini. Setingan-setingan pada DSLR inilah membuat kita bias mengontrol setingan kamera untuk menghasilkan foto-foto yang sesuai dengan kreatifitas kita masing-masing(selain lensa tentunya).

Perbedaan fitur yang sering di bicarakan saat ini antara DSLR satu dan lainnya adalah fitur Live View dan kemampuan rekam Video. Kemampuan ini mempunyai mekanisme yang berbeda dari kamera Pocket dan Prosumer, sehingga munculnya fasilitas ini pada DSLR akan mendongkrak harga DSLR. Banyak yang berpikiran agar uangnya dipakai/diinveskan unuk membeli lensa saja dari pada membeli DSLR yang canggih-canggih, cukup DSLR biasa saja.

Sensor
DSLR mempunyai sensor yang lebih besar dibandingkan kamera Pocket ataupun Prosumer, area objek menjadi lebih lebar/wide. Ukuran sensor berbanding lurus dengan biaya produksi, maka tidak heran jika pada uumya jenis kamera DSLR harganya lebih mahal dari Prosumer dan kamera Pocket. Teknologi sensor pada DSLR biasanya low noise. Dengan demikian gambar yang di produksi relatif bersih dari titik pixel yang menghasilkan anomaly warna.

Lensa
Berbicara mengenai DSLR, tentunya tak bias dilepaskan dari kebutuhan akan lensa. Karena kelebihan DSLR adalah, salah satunya, bisa mengganti lensa dengan berbagai tipe yang anda inginkan. Banyak dari para penghobi fotografi mengkoleksi berbagai jenis lensa, entah itu akan digunakan atau tidak, karena berbagai tipe lensa tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. Disini, selain setingan pada kamera, anda juga bisa bermain-main dengan kreatifitas anda menghasilkan gambar-gambar yang anda inginkan.

Jika anda tidak berhati-hati, anda bisa ketagihan untuk membeli lensa ini dan itu. Sudah banyak contohnya, hehehehe… yang jelas bukan saya :p….

Fungsionalitas
Sangat cocok digunakan untuk konsumen/user yang ingin memperdalam dunia fotografi. Tentunya anda harus mempelajari teknik-tekniknya. DSLR hanyalah sebuah alat, namun kreatifitas ada pada diri anda sendiri. Membeli DSLR bukan berarti hasil foto yang akan dihasilkan akan bagus juga, anda tetap harus mengetahui teknik-tekniknya. Dan beruntungnya, anda sudah hidup dalam dunia digital, jauh lebih mudah daripada harus belajar menggunakan kamera SLR (film). Lagipula saat ini sudah tersedia banyak artikel di internet, memudahkan anda untuk mengetahui tentang seluk beluk dan teknik pada fotografi.

Untuk anda ketahui, DSLR adalah kamera ribet, banyak asesoris yang akan anda perlukan nantinya.

Senin, 25 Februari 2013

Light Trail

Light Trail adalah efek yang menangkap pergerakan sebuah atau beberapa sumber cahaya dimana kecepatan shutter kamera adalah lebih rendah daripada kecepatan obyek sumber cahaya sehingga didapatkan hasil seperti sebuah garis terang yang berada didalam image. Sebenarnya, Light Trail juga sebuah efek dari Motion Blur namun obyeknya berupa sumber cahaya, seperti korek api, senter, lampu, bahkan bintang dilangit.

Memotret Light Trail merupakan salah satu jenis foto yang banyak diminati banyak orang, bahkan seseorang yang sedang memulai fotografi pasti bertanya-tanya bagaimana merekam untaian warna-warni lampu tersebut. Memotret Light trail juga menjadi populer di banyak kalangan fotografer, dan bisa menjadi bahan belajar fotografi, terutama bagi mereka yang ingin mengeksplorasi kamera mereka menggunakan mode pemotretan Manual serta bereksperimen menggunakan Long Exposure di kondisi Low Light atau rendah cahaya.

Prinsip dasar dalam memotret Light Trail sederhana, Sobat tinggal menemukan tempat atau lokasi dimana kalian bisa melihat lampu-lampu kendaraan berlalu-lalang, pasang kamera serta usahakan menggunakan tripod untuk menghindari kamera shake, atur kamera ke pengaturan shutter speed lambat, dan ambil gambar kendaraan atau mobil untuk membuat Light Trail yang indah, yang pasti adalah Penggunaan Shutter Speed lambat memungkinkan kita untuk merekam jejak cahaya yang ditinggalkan oleh kendaraan.

Memotret Light Trail bukanlah satu hal yang sulit untuk dilakukan, Sobat cukup menemukan tempat atau jalan yang dilewati oleh kendaraan di senja atau malam hari. Pertibangkan timing serta framing foto kalian untuk menghasilkan foto yang bisa menarik perhatian. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kalian lakukan:

  • Timing - Kebanyakan foto-foto Light Trail diambil di malam hari, tetapi waktu lain yang menarik untuk memotret Light Trail adalah pada saat senja, tepat sebelum dan sesudah matahari terbenam. Senja hari tidak hanya menawarkan  cahaya kendaraan, tetapi juga ambient light atau cahaya hangat berwarna oranye kemerahan yang bisa mendramatisir hasil foto-foto Light Trail kalian.
  • PrespektifMemotretlah dengan menggunakan prespektif yang sedikit kreatif, memetret dengan angle rendah atau mencari tempat tinggi dan memotret ke arah bawah bisa menciptakan angle yang tidak biasa.
  • Lokasimemang lokasi yang tepat adalah di dekat atau pinggir jalan, tapi cobalah melihat lingkungan sekitar cari apa yang bisa menarik perhatian, seperti gedung yang masih masih nyala lampunya sementara yang lain sudah gelap, atau bundaran dimana light trail bisa membentuk lingkaran dan lain-lain.
  • Framing - Komposisi dasar fotografi bisa diaplikasikan dalam memotret light trails, foto atau gambar memerlukan sebuah Point of Interest. Rule of Thirds bisa efektif diaplikasikan, arahkan mata di dalam gambar menggunakan garis.

Berikut ini adalah contoh-contoh foto light trail yang saya ambil dari internet





 Nah, keren kan. Yang dibawah ini hasil karya saya sendiri






Beda jauh sama foto yang dari internet ya -_- tapi tak apalah, yang penting PD xD


Kamis, 03 Januari 2013

The Wedding

Ini nih, hasil iseng maenan kamera waktu acara pernikahan kakak sepupu.. Hasilnya geje semua, tapi gapapa lah.. Eaang pentiing pedeee xD


Ini waktu jalan masuk ke Masjid Agung Kudus



Ini saat saat paling sakral



Pakdhe menyaksikan keponakannya



Ini pakdhe yang lain



Yang kanan emak saya xD




Ini souvenirnya



Sepupu lagi makan es




Guess who.. HAHAHA




Ini pasukan ibu ibu sadar kamera *ehh




Ini pasukan ibu-ibu sadar kamera ditambah bapak-bapak narsis


Nah tuh, geje semua hasilnya.. Haha.. Ben lah yoo.. Jenenge yo dolanan kok xD